Keinginan Google menciptakan mobil tanpa pengemudi (mobil
autopilot) sepertinya mendekati sukses. Dalam uji coba di Israel, perusahaan
search engine ini berhasil menjalankan mobil dengan sistem tanpa pengemudi.
Demikian pernyataan Google di situsnya, Jumat (26/8/2011).
Sebelumnya, mobil tanpa supir yang dikembangkan Google
mengalami kecelakaan pada 5 Agustus lalu. Peristiwa nahas itu terjadi di markas
Google di Menlo Park, California, Amerika Serikat. Kejadian yang memunculkan
kontroversi di negara-negara barat.Namun sebagai perusahaan raksasa, Google
pantang menyerah. Dalam uji cobanya, mobil jenis Toyota Prius dengan sistem Google
Street View berhasil memetakan jalanan, rumah, dan tempat bisnis di negeri
Ariel Sharon. Pemetaan ini bertujuan agar mobil autopilot Google dapat mencapai
tujuan dengan tepat.
Sebagai negara yang kerap berkonflik dengan negara
tetangganya, Israel mengajukan sejumlah syarat terhadap Google. Ada tiga syarat
utama yang diberikan Israel kepada perusahaan yang dipimpin Eric Schmidt ini:
Pertama, Google wajib mengaburkan gambar rumah, plat nomor
kendaraan, obyek vital di Israel. Hal ini untuk melindungi warga Israel dari
kemungkinan buruk, akibat kemungkinan publikasi yang dilakukan Google. Kedua,
jika Google Street View mendapat tuntutan hukum, hal tersebut harus dilakukan
di Israel kendati Google adalah perusahaan AS. Ketiga, Google wajib
memberitahukan publik Israel mengenai rute-rute yang akan mereka lalui dan
memberi tanda yang jelas pada mobil tes mereka. Hal ini agar warga Israel dapat
mengetahui dan mengidentifikasi mobil Google Street View.
Mobil autopilot Google menggunakan kombinasi kamera video,
sensor radar dan laser pencari untuk menemukan mobil lain. Dan sebelum
kecelakaan di California, mobil autopilot Google telah menempuh jarak 250 ribu
kilometer secara otomatis tanpa insiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar